INFORMASI

Pemko Payakumbuh Gelar Bimtek SMKK Bersama dengan Kementerian PUPR untuk Badan Usaha dan Tenaga Teknis OPD.

Pemerintah Kota Payakumbuh Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Payakumbuh bersama Kementerian PUPR menggelar Bimtek Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) di Hotel Mangkuto, Payakumbuh. Bimtek ini dilaksanakan selama 5 hari, Senin sampai Jum’at, 14 sampai 18 November 2022. dengan peserta 35 orang dari badan usaha.

Acara tersebut dibuka oleh Penjabat (Pj) Walikota Payakumbuh Rida Ananda diwakili oleh Asisten II Setdako Elzadaswarman didampingi Kepala Dinas PUPR Payakumbuh Muslim dan Kabid Bina Konstruksi dan Perizinan Bangunan PUPR Yulia Fithry

Kepala Dinas PUPR Muslim dalam sambutannya menyampaikan bahwasanya pelaksanaan kegiatan ini di dasari oleh UU No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dan UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Permen PUPR No. 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.

“SMKK ini merupakan syarat wajib yg harus di penuhi oleh semua penyedia sebagai bukti kita menguasai, atau mempunyai keahlian keselamatan konstruksi yang nantinya akan diberi sertifikat, karena semua pekerjaan yang berhubungan dengan konstruksi harus ada petugas K3 nya yg punya sertifikat. Tanpa ada sertifikat, tidak akan bisa penyedia atau badan usaha untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi, karena ini di atur oleh Undang-Undang Jasa konstruksi.” tegas Kadis PUPR Muslim

“Saat ini tenaga kerja bersertifikat SMKK ini di kota Payakumbuh baru mencapai 24 % dari 1025 tenaga konstruksi. maka dari itu Kami dari pemerintah memfasilitasi kegiatan ini, kolaborasi Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh dan Dinas PUPR Kota Payakumbuh, kalau mengikuti sertifikasi secara mandiri biayanya cukup besar, maka dari itu Pemko Payakumbuh memfasilitasi Sertifikasi ini, Diharapkan kepada peserta dimanfaatkan secara baik.” lanjut Kadis PUPR Muslim

Kegaitan Bimtek SMKK ini terdiri dari metode tatap muka dan tinjauan lapangan.

Kepala Balai Bina Konstruksi Wilayah I Banda Aceh, diwakili oleh Kasi Pelaksanaan Tengku Farah Julana
dalam sambutannya melalui Zoom Meeting menyampaikan Budaya keselamatan konstruksi harus dipegang teguh masyarakat jasa konstruksi sebagai bagian upaya menanggulangi resiko terhadap kemungkinan timbulnya kecelakaan konstruksi, maupun kegagalan bangunan.

“Ada lima permasalahan strategis yang mengakibatkan penerapan keselamatan konstruksi tidak berjalan efektif yaitu diantaranya masih banyaknya kegiatan konstruksi tidak memperhatikan keselamatan konstruksi, masih kurangnya tenaga ahli dalam kualitas dan kuantitas, dan kurang nya pengawasan keselamatan konstruksi saat kegiatan, masih kurangnya petugas keselamatan konstruksi atau ahli keselamatan konstruksi, dan regulasi belum mendukung sehingga dibutuhkan transformasi kebijakan.” jelas Farah

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan pembinaan kepada calon petugas keselamatan konstruksi dalam bentuk bimbingan teknis Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) ini. target pembinaan SMKK ialah seluruh pengguna jasa atau pemilik pekerjaan jasa termasuk subkon ataupun vendor pekerjaan jasa konstruksi.

Tercatat hingga Desember 2021 jumlah petugas keselamatan konstruksi yg dicetak oleh Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh untuk seluruh Indonesia sebanyak 44448 orang. terang Farah

Asisten II Elzadaswarman dalam sambutannya mengatakan di dalam lingkup ekonomi ada yang namanya pergeseran supply dan demand, demand sekarang menuntun setiap komponen yang di laksanakan dengan uang negara harus terintegrasi didalam sebuah administrasi dan sebuah manajemen, termasuk salah satunya manajemen konstruksi.

“Manajemen Keselamatan Konstruksi merupakan salah satu persyaratan Bagaimana sebuah perusahaan dan sebuah penyediaan harus memiliki ini. Kalau tidak ada, jalan anda akan susah berhubungan dengan pengenaan dana pemerintah, sementara yang melakukan pembangunan tetap adalah pemerintah.” ujarnya

” Kami berharap setelah mengikuti pelatihan SMKK peserta mampu meningkatkan keahlian dan keterampilan melaksanakan norma K3 dalam pelaksanaan konstruksi bidang PUPR serta meningkatkan kemampuan dan keahlian dalam pembinaan dan pengawasan norma K3 Konstruksi Bidang PUPR ” kata pria yang akrab di panggil Om Zed itu.

 

-SK-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *